Gerakan Pramuka Gudep 15.85-86, Ambalan Arjuna Srikandi Pangkalan SMA Negeri 1 Pejagoan pada hari Jumat 2 September 2022 hingga Sabtu 3 September 2022 menyelenggarakan perkemahan Pelantikan siswa Capassus angkatan 23 (Calon Pasukan Sukarela) SMANJA. Passus yang dilantik ini pada saatnya akan menjadi dewan ambalan Gudep 15.85-86.
Rangkaian kegiatan Perkemahan Pelantikan Passusja 23 ini dibuka oleh Ibu Erna Umu Nurlaela, S.Pd.,M.Eng selaku Ka Mabigus 15.85-86. Dalam amanatnya disampaikan agar anggota Passusja yang sudah menentukan pilihan hidup menjadi Pramuka anggota Passusja harus menjunjung tinggi kode kehormatan Pramuka yakni trisatya dan dasa darma dengan tindakan nyata. Beliau juga berpesan agar meningkatkan ketrampilan dan kecakapan hidup untuk membentuk karakter adik-adik kelas X semakin baik melalui keteladanan.
Kegiatan perkemahan ini diisi dengan serangkaian kegiatan pelatihan yang diampu langsung oleh para pembina pramuka.
Diawali dengan giat 1 pelatihan pendirian tenda, siswa Capassusja 23 dilatih untuk mendirikan tenda dengan baik dan kokoh meskipun hanya menggunakan tongkat pramuka dan peralatan sederhana. Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi selama 2 tahun para siswa tidak mempraktekan pendirian tenda. Nilai-nilai yang dibangun melalui giat 1 ini adalah gotong royong, kerja sama dan daya kreasi tinggi.
Giat 2 dilaksanakan pada malam hari yakni cara menyelenggarakan upacara api dasa darma atau api unggun. Pembina melatih materi api unggun, cara penyelenggaraan, fungsi, dan makna api unggun.
Di hari kedua, siswa Capassusja 23 dilatih tiga kegiatan guna peningkatan kapasitas sebagai anggota pramuka passusja.
Berturut-turut, pelatihan giat 3, 4 dan 5 yakni dinamika kelompok membangun tim solid, pemadaman api ringan, dan pertolongan gawat darurat.
Kegiatan dinamika kelompok merupakan kegiatan kepemimpinan. Kegiatan ini dilakukan dengan permainan pramuka yang memfokuskan pada solidnya tim. Anggota passus diharapkan memiliki semangat kebersamaan untuk memajukan gudep.
Sementara itu kegiatan selanjutnya adalah kecakapan hidup praktis yakni ketrampilan memadamkan api ringan dengan alat sederhana tradisonal dan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). Ini untuk membekali anggota dalam hidup bermasyarakat yang pada saatnya bisa menjadi bakti anggota pramuka membangun masyarakat yang baik.
Giat terakhir adalah bagian mitigasi bencana yakni pertolongan pertama gawat darurat melalui evakuasi korban. Passus dibekali cara menangani korban dengan benar dan cepat untuk mengurangi resiko yang lebih besar.
Semua kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan metode learning by doing. Passus menerima penjelasan, tanya jawab, dan mempraktikan semuanya.
Rangkaian kegiatan perkemahan ini ditutup dengan upacara pelantikan anggota passus 23 dengan penyematan tanda jabatan dewan ambalan dan tali komando oleh para pembina pramuka Gudep 15.85-86.
Satya ku kudarmakan
Darma ku kubaktikan
Jayalah Pramuka Indonesia.
Tinggalkan Komentar