GELAR KARYA P5 BERSAMA BUPATI KEBUMEN

Pejagoan – Dengan mengusung tema Kearifan Lokal, subtema “Lestarikan Budaya sebagai Identitas Bangsa”, dan Kewirausahaan dengan subtema “Menumbuhkan Jiwa Wirausaha sebagai Bekal Menghadapi Tantangan Global”, SMA Negeri 1 Pejagoan mengadakan gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kelas XII pada hari Kamis, 1 Agustus 2024.  Kegiatan ini menjadi sangat spektakuler karena menghadirkan kesenian dari sepuluh desa di Kebumen serta hadirnya Bupati Kebumen, H. Arif Sugiyanto, S.H., M.H. beserta rombongan forkompimda, petugas disdukcapil, forkompimcam Pejagoan, serta sepuluh kepala desa asal kearifan lokal, dan tamu undangan.

Gelar karya ini dilaksanakan setelah pada akhir kelas XI lalu para siswa  menggali kearifan lokal di sepuluh desa yang sudah dipilih. Persiapan yang hanya kurang lebih dua minggu sejak awal masuk tahun ajaran baru hingga puncak P5 pada hari ini tidak menghalangi para siswa menampilkan performa terbaik mereka.

Membuka apel kegiatan, Erna Umu Nurlaela, S.Pd., M.Eng selaku Kepala SMA Negeri 1 Pejagoan menyampaikan bahwa kedua projek P5 ini adalah akhir dari kegiatan projek di kelas XII. Beliau berpesan agar siswa kelas XII tampil secara maksimal dan bisa ditunjukkan semua yang sudah dilakukan dan didapat selama kegiatan projek. Bagi kelas X dan XI, kegiatan gelar karya P5 ini hendaknya bisa dijadikan contoh dan wahana untuk belajar mengenai produk hasil P5. Menguatkan pemahaman siswa, Edi Rianto, S.T., M.T selaku Sekda Kebumen menyampaikan bahwa orang Kebumen sebenarnya pintar, namun pintar saja tidak cukup, arus berani dan kreatif. Adanya kegiatan P5 ini diharapkan siswa lebih kreatif dan inovatif, serta dapat menumbuhkan sifat percaya diri.

Selanjutnya, bapak H. Arif Sugiyanto, S.H., M.H. dan ibu Erna Umu Nurlaela, S.Pd, M.Eng. memukul gong sebagai penanda dibukanya kegiatan gelar karya P5. Dalam kesempatan kali ini, Bupati Kebumen yang juga bertindak sebagai narasumber kegiatan Pejabat Mengajar berpesan, “Sekolah tiga tahun tidaklah lama, untuk itu siswa diharap bisa berkreasi, bekerja sama, dan ciptakan kreativitas sebanyak mungkin. Hal ini terjadi karena untuk menciptakan lapangan kerja di masa mendatang bukanlah hal yang mudah. Dan ingat, jadilah generasi muda yang bijak dalam bermedia sosial dan tidak mudah terbawa emosi.”.

Melengkapi kegiatan, sesi tanya jawab juga dilakukan dengan para siswa. Pertanyaan yang dilontarkan mulai dari sila dalam Pancasila sampai solusi mengatasi kemiskinan di Kebumen membuat para siswa antusias untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan bapak bupati. Kesempatan langka ini juga dimanfaatkan untuk menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara simbolis kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Pejagoan yang telah melakukan rekam KTP dan pada hari ini berusia 17 tahun oleh bapak bupati.

Gelar karya P5 bertujuan untuk memperkuat karakter siswa sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang terdapat dalam kurikulum merdeka. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membekali siswa dalam menentukan minatnya dalam berkarier nantinya. Dalam gelar karya ini, siswa kelas XII menampilkan produk karya berupa pagelaran dan pameran. Produk karya pagelaran berupa penampilan tarian dan grup vokal. Tari Geopark Karangsambung dibawakan oleh Valda dkk dari kelas XII.E sebagai tari penyambutan. Kolaborasi seniman AFI dari kelas XII A, F, dan I dengan kompak dan apik membawakan Tari Kuda Lumping. Tari Cepetan juga dibawakan dengan semangat oleh perwakilan kelas XII.C dan XII G.

Pagelaran grup vokal kearifan lokal pun tak kalah meriah. Kesenian Hadroh dari kelas XII.B dan XII.D membawakan lagu “Assalamu’alaikum” dengan ciamik. Penampilan kesenian Janeng dari kelas XII.H dengan lagu “Prau Layar” pun tak kalah menarik. Kesenian yang hampir punah dan mayoritas pemainnya sesepuh desa tersebut berhasil diregenerasi oleh siswa kelas XII.H. Gojek Lesung sebagai kesenian yang hamper punah pun berhasil dibawakan oleh siswa-siswi kelas XII.J.

Kegiatan gelar karya ini juga diisi dengan pameran mading dan sepuluh tumpeng kearifan lokal Kebumen. Berbagai tumpeng dengan kekhasan sepuluh desa tersebut ditampilkan mulai dari tumpeng nasi kuning, nasi putih hingga tumpeng mogana. Masing-masing tumpeng mempunyai kekhasan yang membedakannya dengan desa lain di Kebumen. Setelah menyaksikan pameran mading dan tumpeng, kegiatan berlanjut dengan ramah tamah dan penyerahan kenang-kenangan dari sekolah kepada Pemda Kebumen dan sepuluh desatempat  penggalian kearifan lokal.

Adanya kegiatan ini diharapkan semakin memupuk kecintaan siswa terhadap budaya lokal yang semakin tergerus oleh budaya luar. Selain itu, kegiatan ini juga bisa memotivasi siswa untuk menjadi entrepreuner kelak di masa depan. (Red)