Pejagoan – Bertempat di ruang Aula SMA N 1 Pejagoan, Komunitas Belajar Sesarengan kembali mengadakan kegiatan yang diikuti oleh seluruh guru dan karyawan. Tema yang diambil pada Jumat, 29 November 2024 ini berbagi praktik baik oleh bapak ibu guru SMA N 1 Pejagoan.
Dalam sambutannya, kepala sekolah, Erna Umu Nurlaela, S.Pd., M.Eng memberikan penguatan tentang peran guru terutama wali kelas dalam mendampingi peserta didik di sekolah. Beliau juga menyampaikan beberapa kebijakan baru terkait guru ASN serta ucapan selamat HUT KORPRI kepada bapak/ibu ASN SMA Negeri 1 Pejagoan.
Di sesi pertama, Fitri Nugroho Suryadi, S.Pd. menyampaikan hasil dari bimbingan teknis pengembangan kompetensi guru MIPA berbasis sains dan teknologi yang diikuti selama empat hari di Yogyakarta. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan tentang literasi membaca dalam implementasi kurikulum. Lebih lanjut, beliau menjelaskan beberapa faktor yang memengaruhi literasi membaca, serta bagaimana implementasi pembelajaran berbasis teks multimodal. Pada akhir paparannya, beliau memberikan contoh langsung berupa video pembelajarann yang yang berbasis teks multimodal. Dalam hal ini, teks multimodal dapat diwujudkan dalam bentuk video, teks, film, bahkan lagu yang di sesuaikan dengan tema pembelajaran.
Berbagi praktik baik selanjutnya disampaikan oleh Nurul Azizah, S.Pd. Beliau menyampaikan tentang persiapan sekolah dalam menghadapi PISA 2025. Menurutnya, peserta didik harus siap menghadapi tantangan abad 21, salah satunya melalui literasi. Dalam upaya menghadapi tantangan tersebut, peserta didik harus memiliki kemampuan abad 21 yakni critical thinking, communication, colaboration, dan creativity. Selain itu, beliau juga memaparkan materi terkait pembelajaran sains di kelas untuk mendorong kemampuan peserta didik. Hal ini juga salah satu hasil tindak lanjut dari bimbingan teknis pengembangan kompetensi guru MIPA yang di selenggrakan oleh kemendikbudristek. Beliau menjelaskan secara detail serta memberikan contoh langsung bagaimana implementasi pembelajaran sains menjadi menarik, menyenangkan, dan efektif.
Selanjutnya, berbagi praktik baik yang terakhir disampaikan oleh Khusnul Khotimah, S.Pd., M.Si. Beliau meyampaikan materi tentang Komunitas Gas Puol (Gerakan Ambil Sampah untuk Pembiasaan Obsesi Luar Biasa). Komunitas ini merupakan sebuah wadah baru bagi siswa sebagai upaya menjaga lingkungan agar tetap bersih. Dalam kesempatan yang sama beliau menjelaskan tentang tantangan yang dihadapi dalam menggiatkan komunitas ini. Selain itu, disampaikan juga solusi yang dilakukan dalam menghadapi tantangan dalam Upaya menjaga kebersihan lingkungan kelas dan sekolah.
“Dengan adanya Gas Puol, harapannya akan tercipta sekolah yang bersih, nyaman, dan menyenangkan”, ungkapnya di akhir pemaparannya.
Melalui komunitas belajar diharapkan dapat mewujudkan visi misi sekolah guna mencapai sekolah yang dicita-citakan. Disamping itu, juga dapat memperkuat sinergitas antara berbagai pihak, sehingga tercipta energi positif yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan lebih baik. (Red)
Tinggalkan Komentar