Pejagoan – Menyambut ASAT Tahun Pelajaran 2024/2025, kegiatan Jus Tomat (Jumat Semangat Tingkatkan Orientasi Iman dan Taqwa) smanja pada Jumat, 23 Mei 2025, terasa lebih syahdu. Hal ini dikarenakan adanya kegiatan doa bersama untuk kelancaran dan kesuksesan kegiatan ASAT.
Bertempat di lapangan sekolah, lima siswa luar biasa tampil memukau unjuk keberanian di bidang dakwah. Disaksikan seluruh siswa, kegiatan yang dimulai pukul 06.45 WIB tersebut berlangsung semarak.
Nasya Ukhtiviani dan Salas Ulfatul Arifah dari kelas X.D sebagai penampil pertama membawakan tema Larangan Menyakiti Hati Orang Lain. Mereka menjelaskan tentang hukum menyakiti hati orang lain, dasar hukum, dan juga dampaknya.
“Sebagai sesama makhluk, sudah seharusnya untuk saling menjaga, baik tutur kata maupun perbuatan. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasullullah s.a.w. yang menjelaskan bahwa apabila hati baik maka diri juga akan baik.”
Lebih lanjut pendakwah mengajak seluruh warga sekolah untuk tidak saling mencela, saling menjaga hati, dan tidak mencari kesalahan orang lain.
Selanjutnya, Hasannudin dari kelas X.A dan Nur Miftakhudin kelas X.B sebagai penampil kedua membawakan tema Kejujuran. Dalam kultumnya, mereka menyampaikan pentingnya memiliki sifat jujur untuk membuat hidup tenang dan bahagia. Ketika seseorang tidak berbuat jujur, maka orang lain akan sulit percaya kepadanya.
Lebih lanjut, mereka menyampaikan bahwa jujur dibagi menjadi tiga, yakni jujur ucapan, jujur dari segi perbuatan, dan juga jujur dari niat.
“Ketiga sifat atau sikap jujur tersebut hendaknya selalu dipegang, ditanamkan, dan direngkuh dalam diri dan relung hati seluruh warga sekolah.”
Di sesi terakhir, Ilham Bintang Ramadan dari kelas XI. H menutup parade kultum dengan membawakan tema Bencana sebagai Pengingat Manusia. Dibuka dengan lantunan shalawat Nariyah yang diikuti oleh seluruh warga sekolah, ia menyampaikan bahwa sebuah bencana yang menimpa suatu kaum bisa jadi merupakan sebuah ujian. Ujian ini dimaksudkan untuk menguji seberapa tebal keimanan seseorang.
“Hal yang perlu dilakukan sebagai seorang hamba adalah bersabar dan tawakal karena bencana bisa jadi sebuah teguran dari Allah SWT sebagai bentuk hukuman atas kesalahan yang telah dilakukan oleh manusia.”
Menutup kegiatan pagi ini, Zakari Ulinnuha, S.Sos.I., M.Pd memimpin doa bersama jelang Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT) Tahun Ajaran 2024/2025.
Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan Parade Kultum kali ini. Selain dapat menyalurkan bakat minat siswa dalam bidang dakwah, Parade Kultum juga sebagai khazanah penambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. (Red)
Tinggalkan Komentar