Pejagoan – Dalam rangka ikut memeriahkan puncak peringatan Hari Bersih-bersih Sedunia atau World Cleanup Day (WCD) tahun ini, SMA Negeri 1 Pejagoan mengadakan kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah yang dimanifestasikan dalam kegiatan yang sudah ada di sekolah, yaitu GEPREK 2R dan Pramuka Blok pada hari Rabu (27/9). Dimulai pukul 13.00 WIB, kegiatan 2R diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI, sedangkan Pramuka Blok diikuti oleh seluruh siswa kelas XII.
“Peringatan WCD tahun ini menjadi moment penting sekaligus wahana kolaboratif karena sebagai penguatan kegiatan GEPREK Rabu Ringkas Resik dan kegiatan Pramuka Blok kelas XII. Dengan kegiatan ini diharapkan ada peningkatan nilai kesadaran menjaga kebersihan lingkungan belajar,” ujar Elin Marlina, S.Pd, Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1 Pejagoan.
Penuh antusias, canda dan bahagia seluruh elemen sekolah bahu-membahu mewujudkan sekolah yang nyaman dan sehat melalui kegiatan tersebut. Selain membersihkan kapling kelas masing-masing dan halaman kelas, mereka juga memilih serta memilah sampah berdasarkan kategorinya. Setelah itu, sebagai bagian dari kegiatan Pramuka, Kemah Blok, siswa kelas XII menimbang volume sampah yang didapat.
Mengutip pernyataan Kepala SMA Negeri 1 Pejagoan, Ibu Erna Umu Nurlaela, S.Pd., M.Eng., “WCD merupakan wahana keluarga besar SMA Negeri 1 Pejagoan untuk mewujudkan Sekolah Sehat Ramah Aman dan Menyenangkan (Sesarengan). Harapan utamanya adalah pembiasaan ini akan menjadi budaya yang melekat di warga sekolah untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.”
WCD tahun ini SMA Negeri 1 Pejagoan berhasil memilah sampah menjadi empat kategori. Di urutan pertama penyumbang sampah terbanyak berasal dari sampah anorganik sebanyak 161, 2 kg. Disusul urutan kedua sampah organik sebanyak 102, 05 kg, kemudian sampah residu sebanyak 32 kg, dan yang terakhir sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) sebanyak 5,3 kg.
Mengutip dari laman detik.com, Peringatan Hari Bersih-bersih Sedunia (WCD) ditetapkan oleh organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan tahun ini puncaknya diperingati pada 16 September 2023. Sementara itu, kegiatan cleanup di sekolah diselenggarakan mulai tanggal 1-30 September 2023. Sejarah WCD dimulai dari negara kecil di Eropa utara, Estonia. Pada tahun 2008 sebanyak 50 ribu orang bersatu untuk membersihkan seluruh negeri dalam jangka waktu lima jam. Pada hari itulah gerakan sipil bottom-up lahir dan menyebar ke seluruh dunia. Inilah yang kemudian menginspirasi orang-orang di seluruh dunia untuk mengikuti gerakan bersih-bersih tersebut.
Semoga kegiatan pembiasaan seperti WCD ini dapat menyadarkan kita akan krisis sampah global yang salah kelola dan membantu menciptakan dunia baru yang lebih membumi dan berkelanjutan. (Red)
#sesarengansmanjateruji
#smanjahebat
#cabdin9hebat