Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Oleh : Heri Pamuji, S. Pd
(Guru Matematika SMA Negeri 1 Pejagoan)
Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Proses pembelajaran di dalam kelas cenderung diarahkan kepada kemampuan peserta didik untuk menghafal, mengingat dan menimbun informasi.
Menurut Djamarah (2012: 21) belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Tujuan dalam belajar adalah terjadinya suatu perubahan dalam diri individu. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam bentuk perubahan pegetahuan, pemahaman, sikap, kebiasaan, keterampilan dan perubahan aspek-aspek lainnya pada individu yang belajar. Perubahan tersebut tidak akan terjadi apabila tidak adanya keaktifan peserta didik dalam belajar.
Keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkontruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu keaktifan peserta didik sangat penting dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang menekankan bahwa peserta didik harus aktif sesuai dengan teori kontrukstivisme. Teori ini menyatakan bahwa pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari pikiran guru kepada pikiran peserta didik. Artinya, peserta didik harus aktif secara mental dan membangun pengetahuannya.
Dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu pembelajaran aktif yang inovatif, sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dalam proses pembelajaran. Salah satu cara agar tujuan belajar dapat tercapai dengan baik adalah menerapkan model pembelajaran yang tepat, sesuai dengan mata pelajaran dan tema yang akan diajarkan. Peran fungsional guru dalam pembelajaran aktif yang utama adalah sebagai fasilitator. Banyak pembelajaran aktif yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, salah satunya model Problem Based Learning. Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk peserta didik belajar berfikir kritis dan terampil memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.
Sehubungan dengan mata pelajaran Matematika yang didominasi pada pemecahan masalah sehingga model Problem Based Learning (PBL) cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar peserta didik. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Menurut Shoimin (2014:131) mengemukakan bahwa langkah-langkah dalam model pembelajaran Problem Based Learning adalah sebagai berikut:
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwasannya model PBL pada dasarnya tidak dirancang penuh untuk membantu guru dalam menyampaikan informasi, melainkan untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keterampilan menyelesaiakan sebuah permasalahan, keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan intelektual. Selanjutnya langkah – langkah pembelajaran (sintaks pembelajaran) PBL adalah sebagai berikut:
Berdasarkan langkah-langkah di atas, tentunya akan membuat peserta didik mampu memecahkan permasalahan yang terjadi pada setiap proses pembelajaran, memudahkan peserta didik dalam menerima materi dan proses pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan sehingga hal ini akan berpengaruh pada hasil belajar Matematika.
Daftar pustaka :
Djamarah, Syaiful Bahri. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi guru. Surabaya: Usaha Nasional.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Tinggalkan Komentar