Pembelajaran Bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 diajarkan dengan pembelajaran berbasis teks. Pembelajaran berbasis teks adalah suatu konsep pembelajaran yang menuntun siswa dalam belajar dengan menggunakan media teks (Mulyati, 2016). Salah satu teks yang diajarkan di kurikulum 2013 untuk jenjang SMA adalah teks cerita pendek. Teks cerita pendek merupakan prosa fiksi yang menceritakan suatu peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Pembelajaran menulis teks cerpen ini sesuai dengan Permendikud Nomor 37 tahun 2018 tentang kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yaitu menulis cerpen dengan memerhatikan struktur cerpen.
Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang kompleks bagi siswa, sehingga tidak jarang keterampilan menulis dianggap sesuatu yang sulit. Pada saat menulis siswa dituntut untuk menuangkan ide dan gagasannya dalam bahasa tulis. Artinya dalam menulis siswa dituntut untuk menentukan kata yang tepat, merangkai kata dengan tepat sehingga terbentuk kalimat yang padu. Selanjutnya siswa dapat mengembangkan kalimat menjadi paragraf yang lengkap.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis di kelas XI SMA Negeri 1 Pejagoan, ditemukan permasalahan siswa dalam menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam bahasa tulis. Kesulitan siswa umumnya terjadi pada saat memulai kalimat awal dalam paragraf dan mengembangkan paragraf menjadi cerita yang utuh. Selain itu, siswa juga kebingungan menentukan bagaimana alur penceritaannya.
Untuk mengatasi berbagai persoalan pembelajaran menulis cerpen salah satunya diperlukan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar dan juga kualitas hasil belajar siswa. Pemanfaatan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif yang ditunjukkan oleh siswa. Beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya media audio, visual dan audio visual.
Menurut Kusnida, dkk. (2015), bentuk lain media adalah media komik strip. Penggunaan media komik strip dalam pengajaran menulis cerpen diharapkan dapat menarik perhatian peserta didik. Penggunaan media komik strip bisa disertai dengan ilustrasi berupa uraian dan pernyataan. Hal ini selain menarik perhatian peserta didik, juga dapat membuat keterangan-keterangan menjadi lebih mudah dipahami siswa. Komik strip yang dipakai tentunya harus disesuaikan dengan tema nilai-nilai karakter yang sedang diajarkan agar peserta didik dapat menghubungkan dengan konsep yang sudah ada. Bila pemakaian komik strip disesuaikan dengan tema nilai-nilai karakter dalam bidang studi bahasa Indonesia, maka siswa akan terbiasa untuk latihan menulis cerpen. Komik strip dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan sesuatu kepada pembaca. Sesuatu yang dimaksud dapat bermacam-macam mulai dari cerita, pesan, dan lain-lain.
Komik strip menurut Nurgiyantoro (2010:434) adalah komik yang hanya terdiri dari beberapa panel gambar saja, namun dilihat dari segi isi ia telah mengungkapkan sebuah gagasan yang utuh. Materi pembelajaran dimuat dalam rangkaian gambar komik strip berisi cerita sederhana, yang memuat gambaran kehidupan sehari-hari untuk dapat membantu siswa lebih mudah memahaminya. Berikut ini contoh komik strip yang dapat digunakan untuk pembelajaran.
Pembelajaran menulis cerpen dengan memanfaatkan komik strip tersebut bisa lebih menarik dan juga efektif. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap fokus dalam pembelajaran. Kejelasan dan keruntutan pesan dalam komik strip menjadi daya tarik bagi siswa. Keterangan yang singkat pada tiap gambar dapat menarik imajinasi siswa dalam menuangkan ide dan gagasannya ke dalam bahasa tulis. Pemanfaatan media komik strip ini tidak terbatas hanya pada pembelajaran bahasa Indonesia saja, tetapi dapat juga digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Inggris atau pembelajaran bahasa yang lain.
Pembelajaran dengan media komik strip masih asing bagi siswa, khususnya di kelas XI SMA Negeri 1 Pejagoan, karena siswa belum pernah memperoleh pengalaman belajar dengan menggunakan media tersebut. Penerapan media pembelajaran ini diharapkan akan membuat siswa semangat dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, komik strip menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan siswa dalam materi menulis cerita pendek.
Daftar Pustaka
Kusnida, dkk. 2015.“Keefektifan Penggunaan Media Audio Visual dan Media Komik Strip dalam Pembelajaran Menulis Cerpen yang Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Berdasarkan Gaya Belajar”, Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesi 4(2), 111.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mulyati, Lilis. 2016. “Penggunaan Media Komik Strip dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Anekdot di SMK Negeri 1 Sumedang”, Riksa Bahasa 2(2), 118.
Tinggalkan Komentar