Pejagoan – Menjelang Idul Fitri 1444 H, untuk mewujudkan generasi yang mampu menghadapi tantangan zaman tanpa harus kehilangan jatidiri serta untuk meningkatkan iman dan taqwa juga menanamkan kemandirian serta mengajarkan kepada peserta didik budaya pesantren yang penuh dengan kesederhanaan dan solidaritas, SMA Negeri 1 Pejagoan melaksanakan kegiatan Pesantren Ramadhan berupa Mabit (malam Bina Iman dan Taqwa) pada hari Senin sampai dengan Selasa tanggal 17 – 18 April 2023. Membersamai kegiatan Pesantren Ramadhan tersebut, bagi siswa Kristen dan Katolik dilaksanakan kegiatan SALIB (Sekolah Alkitab jelang LIBuran).
Kegiatan Pesantren Ramadhan dilaksanakan dengan mendasarkan pada Surat Kementrian Agama Republik Indonesia, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Nomor: B-984/DJ.I/Dt.I.1V/HM.01/03/2023 tanggal 2 Maret 2023 tentang Pembinaan Kegiatan Ibadah Ramadhan Pada Sekolah tahun 2023 dan Program kerja OSIS masa bakti 2022/2023.
Kegiatan pengumpulan zakat fitrah bagi siswa muslim sekaligus mengisi presensi kehadiran menjadi pembuka kegiatan Pesantren Ramadhan pada hari Senin, 17 April 2023. Selanjutnya, seluruh siswa mengikuti apel pembukaan yang dipimpin oleh kepala SMA Negeri 1 Pejagoan, Erna Umu Nurlaela, S.Pd, M.Eng. Beliau sangat mendukung kegiatan ini dan berharap siswa dapat menerapkan ilmu agama sehingga bermanfaat di dunia dan akherat. Setelah apel pembukaan, agenda kegiatan berikutnya yaitu kajian materi Akidah Akhlak, Al Quran Hadits, dan Fiqih dengan nara sumber para ulama desa Kebulusan.
Sore hari, guna mengisi kegiatan ngabuburit, panggung TTS (Tidak Takut Salah) digelar dengan menampilkan pentas seni religi dari para siswa. Saat magrib tiba, para siswa menutup hari dengan penuh keakraban dan kekeluargaan bersama teman dan semua pendamping dengan kegiatan berbuka puasa bersama yang kemudian dilanjutkan dengan shalat Magrib, Isya, dan tarawih berjamaah di lapangan SMA Negeri 1 Pejagoan. Untuk kegiatan malam hari setelah tarawih yaitu tadarus Al Quran dan kajian kitab kuning di aula sampai dengan pukul 21.00 WIB.
Di tempat yang berbeda, lima peserta didik yang beragama Kristen dan dua peserta didik beragama Katolik diajak menemukan bahwa kehidupan ini adalah penugasan sementara untuk menuju kekekalan hingga harus didasari tujuan seperti yang Tuhan mau dengan metode Baca dan Gali Alkitab. Kegiatan yang diampu oleh Pnt. Sri Raharjo selaku pembimbing kerokhanian Kristen dan Ibu Brigitta Yovin Puspa Wijayanti, S.Pd selalu pembimbing pendidikan agama Katolik di SMA N 1 Pejagoan ini mengangkat tema Purpose Driven Life/Kehidupan yang di gerakkan tujuan. Kegiatan ini dibagi menjadi menjadi 5 sesi, dimana setiap sesi mengajak peserta untuk menemukan apa tujuan hidup yang dikehendaki Allah bagi umatnya, meliputi: a. Diciptakan Allah untuk menyenangkan Allah Sang Pencipta, b. Diciptakan Allah untuk menjadi keluarga Allah, c. Diciptakan Allah untuk serupa dengan Kristus, d. Diciptakan Allah untuk melayani Allah, dan e. Diciptakan Allah untuk sebuah Misi.
Diakhir kegiatan, peserta didik diajak untuk membuat komitmen dan merumuskan tujuan hidup yang akan dicapai dalam waktu dekat secara riil. Sesuai pesan dalam Kolose 3:23, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.
Setelah sesi istirahat, kegiatan mabit hari kedua, Selasa tanggal 18 April 2023 dimulai dengan kegiatan shalat tahajut dan doa bersama pada pukul 03.00 WIB serta Sahur bersama yang juga di lakukan di lapangan sekolah. Setelah salat Subuh berjamaah, siswa disuguhi kajian kuliah subuh dengan pemateri Hendri Unduh Nurmawan, M.Pd
Serangkaian acara kegiatan Mabit dan Salib diakhiri dengan penyerahan apresiasi untuk kelas tergiat dan doa apel penutupan pada pukul 07.00 sampai dengan 08.00 WIB di lapangan sekolah. Selanjutnya, siswa muslim sebelum pulang melakukan ikrar zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang dipandu oleh ulama Kebulusan yang juga sekaligus sebagai narasumber kegiatan Mabit yaitu KH. Abdul Muin, Kyai Imam Yahya, Kyai Sulaiman Ali Maruf, dan Ustadz Abdus Salam. Penyaluran zakat diberikan kepada siswa kurang mampu, warga sekitar sekolah, Pondok Pesantren, Panti Asuhan, Laziz, sertaTPQ di sekitar Kecamatan Pejagoan.
Elin Marlina,S.Pd selaku Waka Kesiswaan berharap kegiatan Pesantren Ramadhan yaitu Mabit serta Salib sebagai wujud toleransi antar umat beragama dan moderasi beragama yang dapat saling menghargai dan menghormati antarumat beragama. Lebih lanjut, Tri Fatmawati, M.Pd.I selaku ketua panitia menambahkan bahwa dengan kegiatan ini sebagai wujud Ukhuwah Islamiyah agar dapat terjalin dengan erat antarsesama muslim dengan tetap menjunjung tinggi nilai Bhineka Tunggal Ika. (Red)
Tinggalkan Komentar