Pejagoan – Dalam rangka kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kelas X fase E yang mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika, Kuatkan Persatuan dalam Keberagaman, SMA Negeri 1 Pejagoan menyelenggarakan acara Dandim Mengajar pada hari Senin, 25 September 2023, di aula sekolah. Kegiatan ini diikuti seluruh siswa kelas X yang didampingi oleh wali kelas dan fasilitator.
Mengawali kegiatan, Kepala Sekolah, Erna Umu Nurlaela, S.Pd., M. Eng dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan bahagia karena kesediaan Dandim Kebumen, Letkol Czi Ardianta Purwandhana, S.Hub.Int, M. Han meluangkan waktunya di saat rutinitas jadwalnya yang begitu padat untuk mengajar siswa SMA N 1 Pejagoan dalam rangka kegiatan P5. Beliau juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran Dandim ke SMA Negeri 1 Pejagoan. Selain itu, beliau juga berpesan kepada seluruh siswa untuk mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan memberikan kesempatan kepada siswa menanyakan unek-unek yang dirasakan, serta mendiskusikan langsung ke Dandim Kebumen. Beliau juga menyampaikan permohonan maaf jika nantinya ada siswa yang bersikap kurang berkenan.
Dalam kesempatan ini, Letkol Czi Ardianta Purwandhana, S.Hub.Int, M. Han menyampaikan empat konsensus dasar bangsa yang menjadi pilar kebangsaan yaitu UUD 1945, NKRI, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam Bahasa Inggris, Bhinneka Tunggal Ika disebut Unity in Diversity yang artinya satu dari keberagaman. Beliau menegaskan bahwa kita adalah satu, bangsa Indonesia terbentuk bukan dari satu suku saja tetapi beragam etnis, bahasa maupun budaya, dari Sabang sampai Merauke. Keberagaman ini tidak dimiliki bangsa lain dan hanya ada di Indonesia. Esensi nilai kebangsaan dapat dilihat pada Pancasila dengan kelima silanya yang mengandung point-point esensi nilai religius. Sedangkan Bhinneka Tunggal Ika mengandung nilai toleransi, keadilan dan gotong royong.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14 pada masa Kerajaan Majapahit, berisi wejangan mengatasi segala bentuk perbedaan agama. Bhinneka Tunggal Ika berperan sebagai wahana untuk memberikan keleluasaan, kebebasan bagi semua warga bangsa untuk mengembangkan kebudayaan, adat istiadat, tradisi, agama, bahasa dan tata kehidupan sesuai lingkungan masyarakat demi kekuatan persatuan bangsa serta lingkungan yang harmonis.
Dalam sesi diskusi salah satu penanya, Muhammad Helfizar perwakilan kelas X.D menanyakan perihal bagaimana Bhinneka Tunggal Ika dapat mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta contoh konkret dalam kehidupan yang menggambarkan semangat Bhineka Tunggal Ika. Dari pertanyaan itu, Dandim menjawab dengan mengaitkan latar belakang sejarah saat Gadjah Mada berhasil menyatukan nusantara dengan penaklukan menggunakan tangan besi yang kuat. Akan tetapi, di masa sekarang ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan hanya butuh kesadaran untuk bersatu dan menjaga keutuhan NKRI. Adapun contoh konkret semangat Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan adalah semenjak kemerdekaan, Indonesia itu berbeda-beda dari suku, agama, ras maka dibutuhkan kesadaran untuk bersatu, membentuk negara NKRI.
Penyampaian materi yang sangat interaktif dengan diseling kegiatan berjoged dan menari bersama para siswa membawa suasana menjadi lebih ceria dan siswa tidak cepat bosan serta masih tetap semangat sampai sesi tanya jawab berlangsung.
Di akhir materi, Dandim berpesan kepada seluruh siswa agar memiliki kemampuan nonteknis/softskill yang meliputi nyali keberanian, berpikir kritis, percaya diri, memiliki motivasi dan daya juang yang tinggi, fleksibel (mudah beradaptasi), pandai berkomunikasi, akhlak yang baik, integritas yang tinggi dan sikap yang baik. Mengutip perkataan beliau, Do your best and God determines the final result artinya lakukan yang terbaik, hasil akhir Tuhan yang menentukan. Semoga kedepannya kegiatan seperti ini bisa sering diadakan untuk memacu semangat nasionalisme para siswa. (Red)
#sesarengansmanjateruji
#smanjahebat
#cabdin9hebat
Tinggalkan Komentar