Pejagoan – Komunitas Praktisi SMA Negeri 1 Pejagoan kembali mengadakan kegiatan pada hari Jumat (27/10), di aula sekolah. Dimulai pukul 13.00 WIB dan diikuti oleh seluruh guru/karyawan SMA Negeri 1 Pejagoan, kegiatan kali ini diisi dengan pemaparan tiga agenda penting bagi elemen sekolah. Agenda pertama adalah sosialisasi pelaksanaan Projek P5 yang kedua bagi kelas X dengan tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”. Dengan adanya projek kedua ini, nantinya dalam satu tahun pembelajaran kelas X akan mendapatkan lima Projek P5.
Projek “Bangunlah Jiwa dan Raganya” merupakan projek yang berfokus pada kesadaran diri dalam memelihara kesehatan fisik dan mental peserta didik. Diharapkan nantinya para peserta didik ini akan memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang topik-topik kesejahteraan yang akan mendorong mereka untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan global yang berkelanjutan. Selain itu, adanya projek ini akan membuat mereka paham mengenai pentingnya menjaga kesejahteraan diri sendiri dan orang lain, juga bagaimana caranya memberikan kontribusi positif bagi lingkungan mereka.
Agenda berikutnya yaitu pemaparan pengisian raport P5 bagi kelas X dan XI. Raport P5 merupakan perangkat laporan pendidikan yang memuat hasil assesmen peserta didik dalam mencapai kompetensi yang sudah ditentukan untuk membentuk profil pelajar Pancasila. Raport P5 dirancang sebagai jawaban atas pertanyaan besar tentang profil kompetensi yang diharapkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Adanya projek P5 ini diharapkan peserta didik akan menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan manusia yang unggul serta produktif di abad ke-21.
Selanjutnya, kegiatan diisi dengan Diseminasi Budaya Positif yang disampaikan oleh Siti Rochamah, S.Pd. Beliau mengulas secara mendalam mengenai pengimplementasian budaya positif di lingkungan sekolah atau kelas. Budaya positif merupakan paradigma untuk menyelesaikan masalah melalui motivasi intrinsik orang yang memiliki masalah. Jadi, ketika menghadapi masalah, sangat penting untuk menggali nilai-nilai positif untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Budaya positif di sekolah sangatlah penting guna mengembangkan peserta didik yang memiliki karakter kuat dan berakhlak sesuai profil pelajar Pancasila. Penerapan budaya positif di sekolah ini dapat dilakukan melalui kesepakatan kelas sehingga membuat peserta didik dapat belajar dengan aman, nyaman, dan tanpa rasa tertekan. Pembelajaran seperti ini nantinya akan menuntun siswa mencapai kemerdekaan belajar yang mengarah pada penguasaan profil pelajar Pancasila. (Red)
Tinggalkan Komentar