Pejagoan—Guna meningkatkan pemahaman dan kemampuan Literasi Numerasi warga sekolah, SMA Negeri 1 Pejagoan kembali menggelar workshop bertema Pembelajaran Berbasis Literasi Numerasi dengan menghadirkan Kepala SMPN 39 Purworejo, Prastowo Widagdo, S.Pd., M.Pd pada hari Senin, 27 November 2023. Bertempat di aula dan diikuti oleh guru karyawan, workshop ini belangsung dari pukul 13.00 s.d. 15.30 WIB. Dalam pengantarnya Prastowo Widagdo menyampaikan bahwa pembelajaran berbasis literasi dan numerasi merupakan efek dari rendahnya peringkat negara kita dalam PISA.
PISA (Program of International Student Assesment) merupakan tes yang dikenal untuk mengukur prestasi sekaligus evaluasi tekait kurikulum pendidikan yang diterapkan pada lebih dari 80 negara negara di dunia. Tes PISA diselenggarakan oleh OECD untuk mengukur tingkat literasi membaca, matematika, dan sains pada peserta didik berusia 15 tahun. Pada tahun ini, 2023, peringkat PISA negara kita berada di urutan ke-67 dari 203 negara. Di tahun 2022 peringkat kita pun masih sama yaitu peringkat ke-67 , sedangkan tahun 2021 menempati peringkat ke-54 dari 78 negara. Dari data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa saat ini negara kita sedang mengalami darurat literasi numerasi.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa literasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Sementara numerasi adalah kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia. Dapat disimpulkan bahwa literasi merujuk pada kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan memahami teks tertulis, sementara numerasi merujuk pada kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, dan memanipulasi angka.
Literasi dan numerasi selanjutnya disebut Litnum adalah kemampuan dasar yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena dua kemampuan ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki kemampuan Litnum peserta didik akan lebih siap untuk memasuki dunia kehidupan yang sebenarnya di masyarakat dan dunia kerja. Kemampuan Litnum yang baik dari peserta didik membuat mereka akan lebih siap menghadapi perkembangan zaman di abad 21 ini yang relatif cepat dan dinamis.
Dalam konteks dunia persekolahan, kompetensi literasi dan numerasi peserta didik dapat dilihat dan/atau diukur melalui rapor pendidikan sekolah tersebut. Disampaikan oleh Prastowo Widagdo, S.Pd., M.Pd. bahwasanya bagus atau tidaknya rapor pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah tanpa terkecuali. Litnum harus menjadi sebuah budaya sekolah yang mengakar kuat dalam benak dan sanubari seluruh warga sekolah. Sekolah merupakan ujung tombak terciptanya pembiasaan budaya Litnum bagi seluruh warganya. Di akhir kegiatan
Mari ciptakan budaya Litnum di SMA Negeri 1 Pejagoan dengan menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Smanja Sesarengan Teruji. (Red)
#sesarengansmanjateruji
#smanjahebat
#cabdin9hebat
Tinggalkan Komentar