Pejagoan— Guna meningkatkan pemahaman berselancar di dunia maya dengan aman, Kemenkominfo bekerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan IX Jawa Tengah menggelar acara nonton bareng (nobar) dengan tema “Literasi Digital; Berselancar di Dunia Digital dengan Aman.” Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin, 12 Agustus 2024 ini dipusatkan di aula SMA Negeri 1 Pejagoan via Zoom Meeting. Sejumlah 349 siswa kelas X ikut meramaikan kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB dengan antusias dan penuh semangat. Dengan diawali pemutaran video empat pilar literasi digital, Kegiatan ini mengajak siswa-siswi untuk melek dan bijak berliterasi digital.
Secara daring, siswa-siswa SMA di wilayah binaan cabang dinas Pendidikan dan kebudayaan wilayah IX Provinsi Jawa Tengah mendengarkan pemaparan materi mengenai literasi digital dari tiga narasumber hebat, Kepala Cabdin IX, Dr. Nikmah Nurbaity, S.Pd., M.Pd.BI, Erwina Tri Sulistiyaningrum (Komite OPSDM Mafindo), dan M. Muzaqi (Direktur CV GIT Indonesia).
Dalam paparannya, Ibu Nikmah Nurbaity, S.Pd., M.Pd.BI menyampaikan materi mengenai Membangun Budaya Digital yang Baik dan Bermartabat. Disampaikan bahwa budaya digital dianggap sebagai bentuk budaya baru yang mengubah cara komunikasi dan telah menjadi gaya hidup dan kebiasaan yang diciptakan oleh zaman. Beliau juga berpesan agar para siswa bisa membangun citra diri yang positif di media sosial, dan jangan sampai meninggalkan jejak digital yang buruk. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara menciptakan konten-konten yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
Narasumber kedua, Erwina Tri Sulistiyaningrum, memaparkan mengenai Bijaksana dalam Penggunaan Gawai dan Sosial Media. Disampaikan bahwa ada batasan-batasan yang harus diindahkan setiap orang dalam berliterasi digital. Setiap orang semestinya membuat batasan-batasan ketika berselancar di dunia digital sehingga jati diri atau data pribadi tidak salah digunakan.
Memantapkan pemaparan dari kedua narasumber sebelumnya, M. Muzaqi menyampaikan bahwa lemahnya perlindungan terhadap data digital pengguna di Indonesia menyebabkan kebocoran yang akan merugikan pengguna itu sendiri. Oleh karenanya, masyarakat perlu memahami keamanan digital sehingga terhindar dari kejahatan-kejahatan digital seperti, hacking (peretasan), cyberbullying, dan cracking (pembajakan).
Menanggapi akan adanya kegiatan nonton bersama ini, Dannish Agha Pahlevi, siswa kelas X.I berpendapat, “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pelajar karena adanya kegiatan tersebut dapat mengetahui budaya digital itu apa dan juga dapat mengetahui berbagi manfaat aplikasi digital. Terlebih lagi adanya doorprize membuat peserta antusias untuk mengikuti.”
Pendapat senada disampaikan oleh Suthan Suji Atmaja dari kelas X.C. Dia menyampaikan bahwa setelah menyimak kegiatan literasi digital menjadi lebih waspada dan mengerti tentang penggunaan media digital yang berbahaya. “Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat dan bisa membuat pikiran pengguna digital lebih terbuka.” Ungkapnya.
Semoga adanya kegiatan ini dapat membuat para siswa melek terhadap dunia digital dan mampu memanfaatkannya dengan bijak. (Red)
Tinggalkan Komentar