Pejagoan – Guna meningkatkan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan dalam penguatan karakter peserta didik, SMA Negeri 1 Pejagoan kembali menggelar workshop bagi guru dan tenaga kependidikan pada hari Jumat (12/7). Workshop yang mengangkat tema “Peningkatan Kapasitas Guru dan Tenaga Kependidikan dalam Penguatan Karakter Peserta Didik” tersebut digelar di aula sekolah mulai pukul 08.00 sampai dengan 15.30 WIB. Menghadirkan dua narasumber yang sangat kompeten, pengawas SMA Cabdindik wilayah IX Jawa Tengah, Khaerul Anwar, S.Pd., dan Ka. Cabdindik Wilayah IX Jawa Tengah, Dr. Nikmah Nurbaity, S.Pd., M.Pd. B.I., kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh semangat kebersamaan.
Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pejagoan, Erna Umu Nurlaela, S.Pd., M. Eng., menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Khaerul Anwar, S.Pd. dan Dr. Nikmah Nurbaity, S.Pd., M.Pd., B.I. yang telah berkenan hadir dan meluangkan waktu mengisi kegiatan workshop hari ini. Beliau juga menyampaikan permintaan maaf jikalau ada hal yang kurang berkenan di hati kedua narasumber. Selain itu, beliau berharap kehadiran kedua narasumber tersebut dapat memberikan bimbingan dan arahan penguatan karakter sehingga para guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Pejagoan dapat menjalankan tugasnya dengan karakter yang positif dan menginspirasi.
Pada sesi pertama, Khaerul Anwar, S.Pd. memaparkan materi tentang pembentukan karakter anak. Menurutnya, karakter anak dibentuk dari lingkungan keluarga. Ketika anak-anak dalam keluarga telah terpenuhi karakter dasarnya maka ia akan menjadi anak yang berkarakter positif saat berada di luar rumah (sekolah dan masyarakat). Kesenjangan karakter antara sekolah dan masyarakat inilah yang menyebabkan munculnya sebuah masalah. Dalam paparannya tersebut, beliau juga menjelaskan tiga pendekatan untuk mengembangkan karakter peserta didik di lingkungan sekolah. Tiga pendekatan tersebut adalah pendekatan berbasis kelas, pendekatan berbasis budaya sekolah, dan pendekatan berbasis masyarakat. Adanya sinergi dan kolaborasi yang baik antara lingkungan sekolah dengan masyarakat tersebut nantinya akan menciptakan peserta didik yang berkarakter positif.
Pesan bapak Khaerul Anwar, S.Pd untuk para guru, “Materi memang penting, namun metode lebih penting. Metode itu penting, namun guru lebih penting lagi. Guru itu penting namun roh guru itu jauh lebih penting,” ungkapnya.
Pada sesi selanjutnya, Dr. Nikmah Nurbaity, S.Pd., M. Pd. BI kembali menekankan pentingnya pendidikan karakter pada anak. Beliau menyampaikan bahwa hasil dari belajar adalah adanya perubahan pada individu. Perubahan tersebut semestinya adalah perubahan yang positif. Artinya, saat seorang guru sudah belajar pendidikan karakter, semestinta ada perubahan positif terhadap karakter guru yang nantinya akan ditularkan pada muridnya. Karakter sendiri adalah nilai-nilai kebajikan yang diyakini kebenaran dan kesakhihannya. Dalam Kurikulum Merdeka, karakter wajib diimplementasikan dalam pembelajaran melalui modul pembelajaran. Selain dalam pembelajaran, karakter dalam Kurikulum Merdeka juga diimplementasikan dalam projek P5. Lebih lanjut, dipaparkan pula delapan belas nilai karakter positif yang harus dimiliki orang peserta didik. Pembelajaran berbagai karakter ini sesuai dengan tujuan merdeka belajar untuk mengembangkan karakter dan kompetensi anak menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Semoga adanya workshop ini dapat menginspirasi guru dan tenaga pendidikan SMA Negeri 1 Pejagoan menjadi pribadi berkarakter positif yang kuat. (Red)
Tinggalkan Komentar