Pejagoan – Sebagai kelanjutan rangkaian kegiatan P5 Kelas XI dengan tema Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI, SMA Negeri 1 Pejagoan kembali memperkuat sinergi dengan Tim BPBD Kabupaten Kebumen. Acara yang digelar di aula sekolah pada tanggal 22 April 2025 tersebut diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XI dengan didampingi wali kelas dan fasilitator proyek. Antusiasme yang tinggi ditunjukkan oleh seluruh peserta selama mengikuti sesi literasi tentang cara merancang dan membuat alat deteksi gempa serta banjir.
Secara resmi, Plt. Kepala Bagian Tata Usaha, Irfangi, S.Pd., yang mewakili Kepala Sekolah, membuka acara. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Kepala Sekolah dan ucapan terima kasih kepada Tim BPBD Kebumen yang telah meluangkan waktu.
“Kami berharap adik-adik serius dan semangat dalam mengikuti kegiatan ini, serta antusias bertanya agar dapat memahami seluk-beluk penanggulangan bencana,” ujarnya.
Selanjutnya, Drs. Udy Cahyono, M.Si., Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kebumen, selaku narasumber memaparkan materi Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana. Beliau menegaskan pentingnya sosialisasi kebencanaan karena bencana dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Mengutip Undang‑Undang No. 24 Tahun 2007, Drs. Udy menjelaskan bahwa bencana adalah serangkaian peristiwa yang mengancam kehidupan masyarakat akibat faktor alam atau manusia, yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Lebih lanjut, Drs. Udy menyampaikan tujuan utama kesiapsiagaan adalah untuk melindungi jiwa dan harta benda, meminimalkan kerusakan dan mempercepat tanggap darurat serta proses pemulihan. Sebagai langkah nyata, masyarakat termasuk siswa dianjurkan untuk mengenali risiko bencana setempat, mengikuti pendidikan dan pelatihan, menyusun rencana darurat, menyiapkan “tas siaga” berisi perlengkapan darurat, dan juga menggunakan aplikasi informasi bencana
Dalam paparannya, narasumber juga menyoroti kerawanan topografi Kabupaten Kebumen. Dijelaskan bahwa pegunungan di bagian utara rawan longsor dan kekeringan, dataran tengah rawan banjir, serta pesisir selatan rawan angin kencang, gempa, dan potensi tsunami. Menurutnya, kolaborasi dengan pelajar sangat krusial untuk menciptakan inovasi deteksi dini bencana.
“Kami berharap karya adik-adik peserta didik SMA Negeri 1 Pejagoan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebelum menutup sesi, Drs. Udy Cahyono juga mengingatkan peserta bahwa Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) diperingati setiap 26 April, dan tahun ini mengusung tema “Bangun Kesiapsiagaan Sejak Dini.”
Di sesi lain, salah satu anggota Tim BPBD, Imam Suroto, menawarkan kesempatan bagi peserta didik SMA Negeri 1 Pejagoan untuk bergabung dalam Saka Bakti Penanggulangan Bencana (Sakti Pena), sehingga mereka dapat terlibat langsung dalam upaya penanggulangan bila bencana terjadi.
Dengan semangat baru, diharapkan peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Pejagoan semakin kreatif dan inovatif merancang alat deteksi gempa dan banjir, sekaligus tumbuh kepedulian mereka terhadap pencegahan bencana di lingkungan sekitar. (Red)
Tinggalkan Komentar