Pejagoan—Sebagai bentuk implementasi visi sekolah dalam bidang kewirausahaan, SMAN 1 Pejagoan mengadakan kegiatan Workshop Kewirausahaan pada hari Senin, 18 November 2024. Bertempat di aula, kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas XI tersebut berlangsung dari pukul 13.00 sampai dengan 15.00 WIB. Adapun sebagai narasumber, sekolah menghadirkan Abdul Halim, Kepala Desa Sekapuk, Kediri, Jawa Timur dan Agus Miyarto, wali murid dari salah satu siswa SMAN 1 Pejagoan.
Membuka kegiatan, Kepala Sekolah SMAN 1 Pejagoan, Erna Umu Nurlalea, S.Pd., M.Eng menyampaikan harapannya agar para siswa dapat menerima materi yang akan disampaikan oleh dua narasumber yang hebat. Banyak informasi yang kelak akan berguna untuk membuka wawasan para siswa ke depan. Selain itu, materi yang akan dipaparkan bisa menjadi bahan pandangan masa depan meskipun mereka masih berada di kelas XI. Tidak lupa, di akhir sambutan beliau menekankan prinsip “Kalau kalian sukses merencanakan maka kalian juga akan sukses dalam mewujudkannya”.
Sebagai narasumber pertama, Agus Miyarto, yang juga merupakan pensiunan dari salah satu perusahaan ternama di Gresik, Jawa Timur menyampaikan pandangannya bahwa jika ingin menjadi orang hebat harus dimulai dari sekarang. Tinggalkan pertemanan yang kurang sehat dan tinggalkan lingkungan yang membawa dampak kurang baik. Jika sekarang sedang berada di lingkungan yang baik maka ikuti dan tingkatkan kualitas diri. Lebih lanjut, beliau berpesan agar sebagai generasi Z yang akrab dengan sosial media dan teknologi, para siswa agar memanfaatkan kesempatan dan peluang tersebut sebagai salah satu modal dalam membangun dan mempromosikan bisnis.
Narasumber kedua yakni Abdul Halim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ki Begawan Setigi Abdul Halim. Beliau adalah salah satu tokoh kepala desa yang berhasil mengubah Desa Sekapuk yang terkenal miskin menjadi “Desa Miliarder” dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun masa kepemimpinannya. Dalam sharingnya ini, beliau memaparkan bahwa pendekatan yang dilakukannya yakni mengubah mindset masyarakat dari “Desa Tertinggal” menjadi “Desa Miliarder”. Beberapa tahapan pendekatan pun dilakukannya, salah satunya dengan memberi contoh agar masyarakat bisa berubah. Menurut beliau, seorang entrepreneur harus menanamkan dalam hatinya prinsip yang kuat, di antaranya jika melihat kawan/keluarga gagal maka jadilah orang pertama yang sedih. Jika melihat kawan/keluarga sukses maka jadilah orang pertama yang memberikan selamat dan mau belajar kepada mereka yang sukses tersebut.
Antusiasme dan semangat para siswa dalam mengikuti workshop dibuktikan dengan beberapa pertanyaan yang diajukan terkait pengalaman ketika berwirausaha kepada kedua narasumber. Adanya kegiatan ini diharapkan menjadi bekal kepada siswa kelas XI yang kelak hendak berwirausaha. Para siswa diharapkan untuk berani memulai dan merencakan sedari dini hal yang ingin mereka capai di masa depan. Selain itu, mereka diharapkan juga dapat mengubah pola pikir sehingga bisa mengubah takdir mereka kelak. (Red)
Tinggalkan Komentar